PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR UNTUK ANAK

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR UNTUK ANAK

Menurut UUD 1945, Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan dan mencentak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti, dan santun serta mampu menyelesaikan permasalahan dilingkungannya. Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan anak yang berusia 7 sampai 13 tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan sosial budaya.

Disekolah dasar inilah siswa dituntut untuk menguasai kesemua bidang studi, bagaimana cara menyelesaikan masalah. Akan tetapi, pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolah saja, diluar sekolahpun sama saja itu merupakan suatu pembelajaran.

Dalam UUD No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan proses belajar agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa, dan negara.

Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar juga memiliki makna yang sama dengan penjelasan yang terurai diatas, akan tetapi ada perbedaan dengan audience nya, yaitu siswa kelas dasar 1 sampai 6 yang ketentuan materi dan pokok bahasannya diatur dalam GBPP ( Garis-Garis Besar Program Pengajaran).

Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan pendidikan sekolah dasar itu sendiri adalah meletakkan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup secara mandiri dan mengikuti pendidikan secara lanjut. Selain itu, dengan adanya pendidikan dasar ini dapat menjadikan seorang anak membentuk individu yang mampu hidup secara berkelompok.

Fungsi Pendidikan Sekolah Dasar

Ada beberapa fungsi dari pendidikan dasar sebagai acuan sebelum melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena jika pada tingkat pendidikan dasarnya saja kurang diperhatikan, maka tentu untuk ke tingkat selanjutnya juga akan sulit dan menjadi kurang baik. Adapun fungsi dari pendidikan dasar menurut judi slot triofus Muhammad Ali dalam bukunya (2009:33) adalah sebagai berikut:

1. Dengan melalui pendidikan dasar maka peserta didik akan dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir secara kritis, membaca, menulis, berhitung dan penguasaan – penguasaan dasar untuk mempelajari sainstek serta kemampuan dalam berkomunikasi yang merupakan suatu tuntutan kemampuan minimal dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Dengan pendidikan dasar dapat memberikan dasar – dasar untuk dapat mengikuti pendidikan pada tingkat selanjutnya. Karena pada hakikatnya keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah menengah serta perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.

Kita semua tahu bahwasanya pendidikan dasar sangatlah penting dan sangat berpengaruh bagi perkembangan bangsa dan negara kedepan. Oleh karena itu marilah kita semua untuk mulai membenahi masalah – masalah yang mungkin masih banyak sekali muncul, salah satunya membenahi sarana dan prasana yang baik untuk anak didik.

Manfaat Melanjutkan Pendidikan Anda di Kanada

8 Sekolah Kedinasan, Lulus Bisa Jadi CPNS hingga Biaya Pendidikan Gratis

Manfaat Melanjutkan Pendidikan Anda di Kanada – Jika Anda baru saja menyelesaikan program akademik 8 bulan hingga satu tahun di Kanada tetapi belum siap untuk mengajukan izin kerja pasca kelulusan (PGWP), Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk kembali ke sekolah untuk program kedua.

Membayar uang sekolah internasional bukanlah lelucon dan itulah mengapa keputusan untuk berinvestasi dalam program kedua harus dipertimbangkan SBOBET88 dan diperhitungkan dengan baik.

Jika Anda mempertimbangkan pro dan kontra, berikut adalah manfaat serius dari memperpanjang studi Anda di Kanada yang harus Anda ingat

Manfaat Melanjutkan Pendidikan Anda di Kanada

Tunda aplikasi PGWP Anda

Izin Kerja Pasca Kelulusan Kanada adalah kesempatan sekali seumur hidup, jadi disarankan untuk tidak melompat ke dalamnya. Pertama, jika prospek pasar kerja terlihat suram, Anda mungkin ingin memikirkan kembali memanfaatkan hak istimewa ini. Kedua, jika niat Anda adalah untuk akhirnya menetap di Kanada, lebih baik bekerja sama dengan pengacara imigrasi untuk menilai skor Comprehensive Ranking System (CRS) Anda saat ini di bawah Express Entry. Seorang pengacara dapat membantu Anda menentukan apakah aplikasi Anda dapat menggunakan poin tambahan yang datang dengan PGWP (pengalaman kerja Kanada) yang lebih lama.

Tidak ada tekanan untuk segera mencari pekerjaan atau meninggalkan Kanada

Ada banyak keringat, ambisi, dan uang yang terlibat dalam perjalanan pelajar internasional. Dari duduk di pesawat dan meninggalkan kehidupan yang Anda kenal hingga membangunnya dari awal di tanah baru, langkah Anda menuju kesuksesan bisa sama brutalnya dengan mengasyikkan. Anda tidak melakukan perjalanan jauh dan berinvestasi dalam pendidikan Anda untuk meninggalkan Kanada tanpa mencapai tujuan awal Anda. Kembali ke sekolah untuk program kedua dapat memberi Anda waktu yang Anda butuhkan untuk membantu Anda mencapai tujuan.

Peluang untuk meningkatkan kualifikasi dan keahlian Anda untuk memenuhi tuntutan pasar kerja Kanada

Sebagai siswa internasional, perlu waktu untuk mengembangkan pemahaman tentang pasar kerja Kanada dan mengikuti jalur karier yang populer. Kembali ke sekolah untuk program kedua memungkinkan Anda memperoleh pengalaman Kanada yang Anda inginkan dan unggul dalam bidang akademik/profesional yang telah Anda pilih sendiri.

Dapatkan kelayakan untuk PGWP yang lebih lama

Durasi PWGP yang diberikan kepada Anda tergantung pada durasi studi Anda di Kanada sehingga dengan kembali ke sekolah Anda dapat membeli PGWP yang lebih lama di Kanada. Lihat blog kami “Pengingat Penting tentang Izin Kerja Pasca Kelulusan Kanada” untuk informasi lebih lanjut.

Tingkatkan skor CRS Anda untuk memenuhi syarat dalam proses Masuk Ekspres Kanada

Setiap siswa internasional meninggalkan negara asalnya dengan latar belakang pendidikan dan karir yang unik. Jika keputusan Anda untuk datang ke Kanada dipengaruhi oleh jalur imigrasi yang menarik, disarankan untuk bekerja sama dengan pengacara imigrasi sehingga Anda dapat menilai skor Comprehensive Ranking System (CRS) Anda saat ini. Pengacara imigrasi dapat membantu Anda menentukan apakah aplikasi imigrasi Anda akan mendapat manfaat dari poin ekstra yang dapat diperoleh dengan kembali ke sekolah untuk menyempurnakan kualifikasi dan keahlian profesional Anda.

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Menurut UUD 1945, Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan dan mencentak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti, dan santun serta mampu menyelesaikan permasalahan dilingkungannya. Pendidikan sekolah dasar adalah pendidikan anak yang berusia 7 sampai 13 tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan sosial budaya.

Disekolah dasar inilah siswa dituntut untuk menguasai kesemua bidang studi, bagaimana cara menyelesaikan masalah. Akan tetapi, pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolah saja, diluar sekolahpun sama saja itu merupakan suatu pembelajaran.

Dalam UUD No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan proses belajar agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa, dan negara.

Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar juga memiliki makna yang sama dengan penjelasan yang terurai diatas, akan tetapi ada perbedaan dengan audience nya, yaitu siswa kelas dasar 1 sampai 6 yang ketentuan materi dan pokok bahasannya diatur dalam GBPP ( Garis-Garis Besar Program Pengajaran).

Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan pendidikan sekolah dasar itu sendiri adalah meletakkan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup secara mandiri dan mengikuti pendidikan secara lanjut. Selain itu, dengan adanya pendidikan dasar ini dapat menjadikan seorang anak membentuk individu yang mampu hidup secara berkelompok.

Fungsi Pendidikan Sekolah Dasar

Ada beberapa fungsi dari pendidikan dasar sebagai acuan sebelum melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena jika pada tingkat pendidikan dasarnya saja kurang diperhatikan, maka tentu untuk ke tingkat selanjutnya juga akan sulit dan menjadi kurang baik. Adapun fungsi dari pendidikan dasar menurut Muhammad Ali dalam bukunya (2009:33) adalah sebagai berikut:

1. Dengan melalui pendidikan dasar maka peserta didik akan dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir secara kritis, membaca, menulis, berhitung dan penguasaan – penguasaan dasar untuk mempelajari sainstek serta kemampuan dalam berkomunikasi yang merupakan suatu tuntutan kemampuan minimal dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Dengan pendidikan dasar dapat memberikan dasar – dasar untuk dapat mengikuti pendidikan pada tingkat selanjutnya. Karena pada hakikatnya keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah menengah serta perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.

Kita semua tahu bahwasanya pendidikan dasar sangatlah penting Agen Nova88 dan sangat berpengaruh bagi perkembangan bangsa dan negara kedepan. Oleh karena itu marilah kita semua untuk mulai membenahi masalah – masalah yang mungkin masih banyak sekali muncul, salah satunya membenahi sarana dan prasana yang baik untuk anak didik.

8 Sekolah Kedinasan, Lulus Bisa Jadi CPNS hingga Biaya Pendidikan Gratis

8 Sekolah Kedinasan, Lulus Bisa Jadi CPNS hingga Biaya Pendidikan Gratis

Selain universitas terkemuka, sekolah kedinasan juga menjadi incaran para siswa setiap tahunnya.

Pada 2021, jumlah pendaftar sekolah kedinasan mencapai 286.000 pendaftar.

Sekolah Tinggi Kedinasan merupakan perguruan tinggi yang berada langsung di bawah kementerian atau lembaga pemerintahan.

Rata-rata, peserta yang lolos seleksi langsung menjalani ikatan dinas. Artinya, setelah lulus dari sekolah kedinasan, bisa langsung bekerja dan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sekolah Kedinasan, Tahapan Pendaftaran, Jenjang Karier hingga soal Biaya

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen mengatakan, sekolah kedinasan merupakan sekolah dengan jaminan ikatan dinas dan dapat langsung menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Hal tersebut dia sampaikan dalam konferensi pers Pembukaan Registrasi Sekolah Kedinasan 2021 yang disiarkan di kanal YouTube BKN, Kamis (8/4/2021).

“Di dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan Menpan RB terkait penyelenggaraan sekolah kedinasan, saat ini ada delapan kementerian/lembaga yang dapat menyelenggarakan program pendidikan kedinasan,” kata Suharmen.

Baca juga: 4 Cara Penentuan Kelulusan Seleksi Sekolah Kedinasan 2021, Apa Saja?

Perlu diketahui, saat ini pendaftaran sekolah kedinasan untuk tahun ajaran 2022/2023 belum dibuka.

Pada 2021, pendaftaran sekolah kedinasan serentak dibuka dan menggunakan situs web terpadu, yakni dikdin.bkn.go.id.

Ujian atau seleksi masuknya antara lain Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), dan tes lainnya.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang SKD Sekolah Kedinasan 2021

Berikut 8 sekolah kedinasan yang lulus bisa jadi CPNS

1. STAN

Melansir laman PKN STAN, Politeknik Keuangan Negara STAN adalah perguruan tinggi yang berfokus pada pendidikan vokasi di bidang keuangan negara.

Melansir Kompas.com, 16 April 2021, mulai 2021, PKN STAN memiliki 3 program studi, Program Diploma IV Akuntansi Sektor Publik, Program Diploma IV Manajemen Keuangan Negara, dan Program Diploma IV Manajemen Aset Publik.

Lulusan Prodi D4 dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Keuangan, Kementerian/Lembaga lainnya atau Pemerintah Daerah sesuai dengan formasi/kebutuhan yang tersedia pada tahun yang bersangkutan.

Untuk mahasiswa yang masuk melalui jalur program reguler atau program afirmasi dari lulusan SMA sederajat, seluruh biaya pendidikan di PKN STAN dibebankan pada APBN. Namun, PKN STAN tidak memberikan uang saku kepada mahasiswa selama pendidikan.

Pada 2021, nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menjadi salah satu syarat administrasi pendaftaran PKN STAN. Akan tetapi untuk 2022 belum terdapat keputusan apakah nilai UTBK akan kembali digunakan.

Baca juga: Tak Miliki KTP, Berikut Cara Upload Swafoto untuk Daftar Sekolah Kedinasan https://www.cosmanemlak.net/ 

2. STIN

Melansir laman Sekolah Tinggi Intelijen Negara, sekolah ini mempunyai visi menjadi Perguruan Tinggi Intelijen bertaraf Internasional (World Class Intelligence College) yang mempunyai keunggulan dan kewibawaan dalam mendukung terwujudnya keamanan nasional.

Selama kuliah di STIN, tidak dipungut biaya. Mahasiswa akan tinggal di asrama, mendapat konsumsi, dan seragam.

Disebutkan juga bahwa setelah lulus kuliah, akan diangkat menjadi CPNS.

Mahasiswa pun berkesempatan berlatih menjadi Indonesian Cyber Task Force dan ahli dalam bidang Biomedical Hazard.

Untuk mendapat semua manfaat itu, calon mahasiswa perlu melakukan ujian atau seleksi.

Pendaftaran dan persyaratan untuk mendaftar dapat berubah setiap tahunnya. Untuk melihat syarat tahun sebelumnya bisa diakses di sini.

Baca juga: Daftar Sekolah Kedinasan, Bolehkah Ikut Seleksi CPNS? Ini Penjelasan BKN

3. STMKG

Melansir laman STMKG, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) merupakan sekolah yang berada di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

STMKG memiliki program studi jenjang D4 yang meliputi:

  1. Meteorologi
  2. Klimatologi
  3. Geofisika
  4. Instrumentasi.

Mengutip Kompas.com, 10 Desember 2021, lulusan STMKG akan bekerja di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sesuai ketentuan yang berlaku sejak dinyatakan lulus pendidikan, dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk STMKG, biaya pendidikan gratis. Namun, taruna dan taruni yang diterima akan ditarik biaya untuk keperluan seragam, atribut, dan lainnya.

Biaya tersebut akan dibebankan hanya di awal pendidikan (yaitu saat daftar ulang) untuk 4 tahun pendidikan.

Baca juga: Berapa Biaya Pendaftaran dan Tes di Sekolah Kedinasan?

4. SSN

Melansir laman poltek SSN, Politeknik Siber dan Sandi Negara (dahulu Sekolah Tinggi Sandi Negara) merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan yang diselenggarakan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Lulusan Poltek SSN dapat diangkat menjadi CPNS di lingkungan Badan Siber dan Sandi Negara atau instansi pemerintah lainnya.

Poltek SSN memiliki 3 (tiga) Program Studi Diploma IV (empat) dengan sistem paket yang harus diselesaikan dalam 8 (delapan) semester selama 4 (empat) tahun.

Program studi yang tersedia yaitu:

  1. Rekayasa Keamanan Siber
  2. Rekayasa Kriptografi
  3. Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi.

Untuk melihat persyaratan pendaftaran 2021, bisa diakses di sini.

Baca juga: Simak, Ini Rangkuman Tanya-Jawab Seputar Sekolah Kedinasan 2021

5. STIS

Politeknik Statistika STIS merupakan perguruan tinggi kedinasan program Diploma IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik sejak 1958, memberi kesempatan lulusan sekolah menengah umum jurusan IPA untuk dididik menjadi ahli statistik.

Melansir laman SPMB STIS, pada 2021 STIS membuka untuk Program Studi Statistika Program Diploma III, Program Studi Statistika Program Diploma IV, dan Program Studi Komputasi Statistik Program Diploma IV.

Lulusan Program Diploma III akan diangkat sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan II/c dan akan ditugaskan di Badan Pusat Statistik (BPS) di seluruh wilayah Indonesia.

Lulusan Program Diploma IV akan diangkat sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan III/a dan akan ditugaskan di Badan Pusat Statistik (BPS)/Kementerian/Lembaga/Instansi lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

Selama masa pendidikan, mahasiswa dibebaskan dari biaya pendidikan (tanpa uang saku).

Untuk melihat persyaratan pendaftaran 2021, bisa diakses di sini.

Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional 2022 dan Aturan Cuti Bersama

6. Poltekip dan Poltekim

Seleksi 1.958 calon taruna (catar) Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Ilmu Keimigrasian (Poltekim) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) kembali dilanjutkan dengan memasuki tes kesehatan.(Dokumentasi Humas Kemenkumham)

Melansir laman BPSDM Kemenkumham, sekolah kedinasan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) adalah sekolah kedinasan di bawah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Mengutip laman Poltekip, jurusan yang tersedia yaitu Manajemen Pemasyarakatan, Teknik Pemasyarakatan, dan Bimbingan Pemasyarakatan.

Sementara itu melansir laman Poltekim, Poltekim melatih individu untuk bekerja dalam pekerjaan pemerintah di bidang imigrasi, baik untuk ditempatkan di kantor imigrasi di seluruh Indonesia atau di unit imigrasi di perwakilan luar negeri Indonesia.

Adapun program studinya yaitu:

  1. D4 Manajemen Teknologi Keimigrasian
  2. D4 Administrasi Keimigrasian
  3. D4 Hukum Keimigrasian
  4. D3 Keimigrasian.

Baca juga: Sering Salah Arti, Ini Beda antara PNS dan ASN

7. Sekolah Kedinasan Kemenhub

Melansir laman Dikdin BKN, yang termasuk sekolah kedinasan Kemenhub adalah:

  1. Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD)
  2. Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun
  3. Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal
  4. Politeknik Transportasi Sungai Danau Penyeberangan Palembang
  5. Politeknik Transportasi Darat (POLTRADA) Bali
  6. Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
  7. Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  8. Politeknik Pelayaran Surabaya
  9. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  10. Politeknik Pelayaran Sumatera Barat
  11. Politeknik Pelayaran Banten
  12. Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh
  13. Politeknik Pelayaran Sulawesi Utara
  14. Politeknik Pelayaran Barombong
  15. Politeknik Pelayaran Sorong
  16. Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
  17. Politeknik Penerbangan Makassar
  18. Politeknik Penerbangan Medan
  19. Politeknik Penerbangan Surabaya
  20. Politeknik Penerbangan Jayapura
  21. Politeknik Penerbangan Palembang

Informasi lengkap terkait sekolah kedinasan Kemenhub bisa diakses di laman berikut ini.

Baca juga: Bolehkah PNS Berambut Gondrong? Simak Penjelasan BKN

8. IPDN

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri.

Melansir laman IPDN, calon mahasiswanya disebut calon Praja.

Diharapkan calon Praja memiliki dasar pengetahuan dan keterampilan yang memadai, kesehatan diri yang prima, kemampuan psikologis diri yang mampu berkembang secara potensial, integritas dan kejujuran diri yang terpercaya, kemampuan berkomunikasi yang efektif, dan kesiapan untuk bekerja di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada seleksi IPDN 2021, tidak dipungut biaya, kecuali pada tahap SKD dikenakan biaya Rp 50.000 seperti sekolah kedinasan lainnya.

Ketimpangan Sistem Pendidikan Masih Jadi Pekerjaan Rumah bagi Kemajuan Anak di Wamena

Pagi menunjukkan pukul 7.30 WIT di salah satu desa di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Namun, salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di wilayah tersebut masih terlihat lengang.

Berbeda dengan kota besar, seperti Jakarta, sekolah umumnya sudah dipadati siswa sejak pukul 7 pagi.

Apalagi, hari itu tidak bertepatan dengan hari libur nasional yang mengharuskan semua aktivitas belajar ditiadakan.

Pantauan Kompas.com, murid-murid mulai berdatangan sekira 30 menit kemudian. Kebanyakan dari mereka datang secara berkelompok menumpang mobil bak yang hendak menuju sekolah itu.

Selang beberapa menit, para guru juga mulai berdatangan. Wali kelas membuka sejumlah pintu kelas yang terkunci agar anak-anak dapat langsung melakukan aktivitas belajar. Di kelas, alat belajar mengajar terbatas, hanya ada bangku, meja, dan papan tulis.

Setelah itu, salah satu guru nampak keluar menghampiri tengah lapangan untuk menaikkan bendera Merah Putih.

“Berkibarnya bendera Merah Putih adalah tanda bahwa sekolah ini ada aktivitas dan kegiatan belajar. Bila tidak berkibar, itu tandanya tak ada satu pun aktivitas yang berlangsung di sekolah ini,” ujar Evi yang merupakan guru kelas lima di sekolah tersebut memberi keterangan pada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Begitulah aktivitas dimulai di fasilitas belajar tersebut. Tidak setiap hari. Sebab, kata Evi tak adanya aktivitas kegiatan belajar yang ada di sekolah tersebut adalah hal lumrah terjadi.

Timpangnya pendidikan

Kegiatan belajar-mengajar di desa-desa Papua memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia.

Untuk berangkat ke sekolah, tak jarang siswa ataupun guru menemui tantangan, mulai dari cuaca buruk, kendala transportasi, kurangnya jumlah tenaga pengajar, hingga isu demonstrasi yang berpotensi mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Di sisi lain, lokasi sekolah memang cukup jauh dari pusat kota atau keramaian. Jalan yang ditempuh pun cukup terjal dan tidak rata lantaran hanya beralaskan bebatuan dan tanah merah.

“Seperti hari ini, guru yang hadir cuma tiga orang. Kalau ada isu demo, kami pasti tidak naik (menuju sekolah) karena demo pada 2019 (yang menyebabkan kerusuhan) dan itu sangat traumatis serta berdampak hingga saat ini,” terangnya.

Kondisi kelas di SDN yang ada di desa di Kabupaten Jayawijaya yang cenderung seadanya.(Dok. Kompas.com/Erlangga Satya)

Meski demikian, Evi mengaku bahwa tidak semua sekolah di Papua seperti yang ada di tempatnya. Di kota, katanya, kegiatan belajar-mengajar berlangsung normal jika tidak ada isu demo. Pada hari-hari biasa, guru seluruhnya disiplin untuk datang.

“Saya cukup kaget (saat bertugas di sekolah ini dan mendapati banyak guru yang tidak hadir). Terlebih, siswa di sini punya semangat besar untuk bersekolah. Selain itu, tidak adanya alat dan fasilitas pendukung juga membuat saya cukup tercengang. Kurikulum yang digunakan pun tidak jelas. Padahal, saat ini, pemerintah sudah mewajibkan penggunaan Kurikulum Merdeka,” kata Evi.

Menurut Evi, ketidakjelasan kurikulum dan sistem yang dianut sekolah itu pun berdampak besar pada para murid.

Akibatnya, sistem pembelajaran yang didapat siswa tidak sistematis. Pada akhirnya, manfaat belajar bagi siswa pun tidak optimal.

Evi turut mengkritisi sistem penerimaan murid yang terkesan mengejar kuantitas murid semata.

Alhasil, banyak murid yang belum bisa membaca meskipun berada di kelas lima, bahkan di tingkatan atasnya. Selain itu, banyak pula murid dengan usia yang tidak sesuai dengan tingkat kelasnya belajar.

“Saya pegang kelas lima dan masih banyak murid yang belum bisa membaca. Selain karena masalah tadi, alat pembelajaran di sini juga tidak disediakan. Bisa dilihat kan kondisi kelas di sini cenderung kosong dan seadanya. Makanya, kadang saya siapkan sendiri dari rumah,” tutur Evi.

Jauh berbeda dengan kota

Meski memprihatinkan, tapi masalah sekolah di desa tersebut merupakan potret realita dari rentannya sistem pendidikan yang ada di daerah pinggiran di Wamena saat ini. Bahkan, Papua secara keseluruhan.

Oleh karena itu, tak heran jika kemampuan literasi di kalangan anak-anak Papua masih jauh tertinggal dibandingkan teman-teman sebaya mereka di Tanah Air.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, Papua disebutkan menjadi provinsi dengan penduduk buta huruf terbanyak lantaran hanya sekitar 18,81 persen masyarakat yang bisa membaca.

Padahal, literasi jadi kemampuan penting yang perlu dimiliki seorang anak agar ia bisa belajar dan mengakses berbagai informasi untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Pekerjaan rumah terkait dengan pendidikan harus segera diatasi. Untuk sekolah di desa, misalnya, fasilitas perlu ditingkatkan.

Adapun jika dibandingkan dengan fasilitas pendidikan yang ada di pusat kota, ketimpangan yang terjadi memang jelas terlihat dari segala aspek. Kompas.com sempat mengunjungi sekolah yang terletak di pusat kota dan membandingkannya.

Meski sama-sama sekolah dasar, salah satu SD yang ada di Kota Wamena, punya sejumlah fasilitas belajar, mulai dari rak sepatu, loker, majalah dinding, poster belajar macam abjad dan perhitungan, hingga hiasan dinding.

Salah satu SD yang ada di pusat Wamena yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Hal ini sangat bertolak belakang dengan yang ada di sejumlah desa.(Dok. Kompas.com/Erlangga Satya)

Bahkan, sekolah tersebut juga memiliki wadah untuk memfasilitasi hasil karya para siswa yang ingin menuangkan kreativitasnya melalui cerita pendek berupa Pojok Baca.

“Selain fasilitas, kami juga mencoba mengarahkan anak sedari dini melalui visi dan misi yang jelas. Di sini, kami menerapkan visi untuk membangun anak-anak yang berkarakter Kristus. Kami tanamkan itu agar mereka punya karakter baik. Kemudian, tiap kelas, kami sediakan Pojok Baca agar minat baca anak-anak tumbuh,” ujar Septa yang merupakan Kepala Sekolah di SD tersebut.

Berkat semua kelebihan itu, tak heran jika para siswa sekolah tersebut memiliki segudang prestasi, baik lokal maupun nasional.

Piala dan piagam penghargaan di ruang kepala sekolah jadi bukti suksesnya SD tersebut.

Namun, banyaknya fasilitas dan prestasi itu tak mengartikan sekolah tersebut luput dari tantangan.

Meski telah menerapkan Kurikulum Merdeka seperti yang dicanangkan pemerintah, Septa mengaku bahwa sekolah tersebut masih memiliki kendala fundamental terkait terbatasnya infrastruktur digital.

“Kami terapkan Kurikulum Merdeka Mandiri. Tantangan paling sulit dalam penerapannya itu adalah para guru tidak terbiasa menggunakan laptop. Untuk mengatasi itu, kami pun melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang ada. Murid di sini juga tak terbiasa (dengan aktivitas digital) sehingga kami kerap mengakalinya dengan memberikan lembar kerja biasa untuk mereka kerjakan,” ucap Septa.

Terkait kualitas pendidikan di wilayah Wamena secara menyeluruh, Septa berharap, hal ini bisa didapatkan secara adil dan merata di masa depan. Sebab, ia menyadari bahwa ada ketimpangan kualitas pendidikan di tanah Papua.

“Kami harus bekerja sama untuk mewujudkan itu, mulai dari sekolah, dinas pendidikan, hingga orangtua harus sama-sama berupaya. Untuk orangtua, terutama di ring dua dan tiga, saya harap bisa lebih terbuka terhadap pendidikan karena masih banyak juga yang tidak mendukung anaknya bersekolah,” katanya.

Kendala geografis

Untuk mengurai permasalahan pendidikan di Wamena, Kompas.com menemui dinas pendidikan setempat.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Bambang mengatakan, salah satu hal yang menyebabkan belum meratanya sistem dan kualitas pendidikan yang baik di wilayahnya adalah terkait masalah geografis.

“Tantangannya ini yang ada di wilayah luar, seperti ring dua dan tiga. Kami kerap kesulitan untuk mengakses semua sekolah tersebut karena (lokasinya) terpencar sehingga pengawasannya sulit. Kami sudah berencana untuk membaginya ke dalam sembilan wilayah kerja untuk dilakukan pengawasan. Kami juga telah mengontrak sejumlah guru orang asli Papua (OAP) untuk tambahan tenaga kerja,” jelas Bambang.

Penambahan guru OAP sebagai tenaga pengajar, lanjut Bambang, juga diperlukan untuk membantu pihaknya mengakses wilayah kerja yang kurang terjamah pemerintah.

Selain itu, guru OAP dibutuhkan karena dinilai lebih memahami medan di lapangan ketimbang guru luar yang kerap merasa asing sehingga menimbulkan keraguan untuk mengakses wilayah luar Wamena.

Meski begitu, carut-marut kondisi sosial dan pendidikan di wilayah itu tak jarang membuat semua upaya mitigasi yang dilakukan menemui jalan buntu.

Bahkan, pihak yang awalnya datang dan ingin membantu dengan serius jadi mundur perlahan lantaran merasa kehabisan akal dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada.

Padahal, Bambang menerangkan bahwa kompleksitas yang melatari permasalahan pendidikan di wilayah Wamena tidak bisa diatasi oleh satu pihak saja.

Untuk itu, ia mengapresiasi salah satu pihak yang hingga saat ini memiliki komitmen besar dalam mengatasi masalah kerentanan pendidikan di Wamena, yakni Wahana Visi Indonesia (WVI).

WVI adalah organisasi Kemanusiaan Kristen yang berfokus pada pelayanan kepada anak tanpa membedakan agama, ras, suku, dan gender.

Organisasi itu aktif dalam kegiatan kemanusiaan, baik yang bersifat tanggap darurat, advokasi, maupun pengembangan masyarakat.

WVI sendiri sudah ada di Wamena sejak 2004 dan secara konsisten membantu mengatasi berbagai masalah kerentanan pada anak, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan anak.

Tanggung jawab kemanusiaan

Salah satu alasan WVI berkomitmen dalam mendampingi anak-anak di Wamena adalah karena tugas tersebut sudah menjadi tanggung jawab mereka sebagai organisasi kemanusiaan.

Selain itu, WVI juga ingin agar anak-anak di Wamena bisa memiliki akses pendidikan yang layak dan berkualitas sehingga mereka memiliki masa depan yang jauh lebih baik ketimbang saat ini.

WVI berkomitmen untuk terus bisa membantu anak-anak di Indonesia agar mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak. (Dok. WVI)

Berdasarkan survei yang dilakukan WVI pada 2021 terhadap ekosistem pendidikan di wilayah tersebut, 62,7 persen anak kelas tiga tidak bisa membaca dengan pemahaman, lalu, 95,96 persen anak tidak pernah mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD).

Untuk fasilitas sekolah, 50,4 persen sekolah disebutkan tidak memiliki sumber air yang layak, 56 persen tidak memiliki toilet, 71,2 persen tidak memiliki toilet terpisah.

Survei tersebut bahkan menemukan bahwa banyak anak SD yang tidak bisa membaca, tapi tetap bisa lulus sekolah.

Oleh karena itu, WVI melakukan berbagai kegiatan pendampingan masyarakat agar dapat meminimalisasi masalah tersebut.

Area Program Manager (APM) Kabupaten Jayawijaya WVI Joko Prasetiyo mengatakan, salah satu cara yang dilakukan WVI untuk mengatasi kerentanan pendidikan adalah dengan menggagas Program Organisasi Penggerak (POP).

Program itu merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta fokus pada peningkatan kualitas membaca dan menulis untuk siswa sekolah dari kelas satu hingga tiga.

“Programnya berupa pelatihan, in house training, dan pelatihan untuk guru. Kami harap, program ini punya efek jangka panjang. Sebab, setelah program ini tak ada, kami ingin mereka sudah memiliki kemampuan literasi yang baik dan bisa menularkannya pada lingkungan,” kata Joko.

Adapun berdasarkan survei menggunakan instrumen school-based test about reading (STAR) terhadap program itu di Kabupaten Jayawijaya setelah tiga tahun, kemampuan membaca dengan pemahaman dari anak-anak wilayah tersebut mampu menunjukkan peningkatan.

Sebagai informasi Baccarat Casino, survei tersebut dilakukan terhadap 40 sekolah yang tersebar di seluruh Wamena.

Sebelumnya, survei diambil pada 2019. Kala itu, isi survei menyimpulkan bahwa anak yang mampu membaca dengan pemahaman di Wamena hanya 45,5 persen. Namun, pada 2022, kemampuan membaca dengan pemahaman tersebut naik menjadi 67,3 persen.

“Meski belum sampai 70 persen, tapi ada peningkatan. Dari yang hanya sekadar membaca, tapi kini mulai memahami apa yang dibaca dan itu fokus kami di sini. Ke depan, kami akan terus melakukan pendampingan masyarakat untuk bisa terus mengatasi isu kerentanan kesehatan dan pendidikan yang ada di Wamena,” terang Joko.

Joko berharap, anak-anak ataupun sekolah di Wamena nantinya dapat dikelilingi oleh lingkungan yang kaya literasi.

“Seperti disampaikan pak Bambang juga, masalah geografis itu memang jadi tantang tersendiri untuk melakukan pemerataan kualitas pendidikan di Wamena. Oleh karena itu, WVI berharap, bisa terus menjalin sinergi dengan dinas pendidikan dan berbagi informasi terkait cara apa yang dibutuhkan untuk membantu memajukan pendidikan di Wamena,” tuturnya.

WVI sendiri, katanya, berkomitmen untuk berada di Wamena dan Kabupaten Jayawijaya untuk membantu mengentaskan isu-isu kesehatan dan pendidikan.

Namun, tujuan tersebut tak akan bisa WVI capai sendirian. Sebab, dukungan besar dari dinas terkait, masyarakat, dan mitra, dibutuhkan agar semua masalah kerentanan terhadap anak bisa diatasi.

Semakin besar dukungan yang diberikan, termasuk dari mitra, maka akan semakin cepat pula masalah itu dapat teratasi.

“Mengatasi masalah di Wamena dan Kabupaten Jayawijaya bukan hal mudah. Kami tidak bisa bekerja sendirian dan berharap dukungan dan kolaborasi bisa terus mengalir dari dinas terkait, masyarakat, dan mitra. Anak-anak di Wamena berhak untuk mencapai harapan dan mimpi mereka. Saya percaya kita semua bisa membantu untuk mewujudkan harapan-harapan mereka,” tutur Joko.

Meski ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan bersama, baik WVI maupun masyarakat tetap memiliki peran dan bisa berkontribusi.

Upaya Kemendikbud Dorong Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Upaya Kemendikbud Dorong Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Kepala Badan Bahasa Kemendikbud Ristek, E. Aminudin Aziz menyatakan terus mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia. Setidaknya ada beberapa upaya dalam mendorong internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Salah satu langkahnya, pemerintah lewat Badan Bahasa Kemendikbud Ristek telah menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi pada sidang umum UNESCO.

Tak lupa, sudah ada 54 negara terfasilitasi program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), 523 lembaga penyelenggara program BIPA, 172.029 orang pemelajar BIPA, serta 1.857 penugasan pengajar BIPA.

Baca juga: Guru Besar Unesa: Bahasa Indonesia Telah Jadi Bagian Pengambilan Kebijakan di Internasional

“Upaya lain yang dilakukan oleh Badan Bahasa dalam internasionalisasi bahasa Indonesia adalah dengan pemberian dukungan dan partisipasi dalam KTT ASEAN 2023,” ungkap Aminuddin di Jakarta, pada Jumat (8/12/2023).

Dia menyebutkan, Badan Bahasa menerbitkan buku Cerita Anak ASEAN dari 11 negara anggota ASEAN yang ditulis dalam bahasa negara anggota ASEAN dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dijadikan buah tangan dari Badan Bahasa Kemendikbud Ristek untuk para delegasi dalam pertemuan KTT ASEAN Tahun 2023.

Penerjemahan buku cerita anak yang bermutu dan menarik juga dilakukan Badan Bahasa pada tahun ini.

Seperti pengembangan lima fitur Penerjemahan Daring (Penjaring), yang meliputi proteksi buku dengan Digital Rights Management (DRM), fungsi multilingual, fungsi aksara, fungsi simbol, dan penambahan kamar untuk buku audiovideo.

Totalnya ada 2.473 buku terjemahan cerita anak (1.250 dari bahasa asing dan 1.223 dari bahasa daerah) yang berbasis science, technology, engineering, arts, dan mathematics.

“Buku-buku tersebut dapat diakses di laman, Daftar Ibcbet” ungkap dia.

Selain itu, berdasarkan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Bidang Penjurubahasaan Lisan (Keputusan Mendikbudristek RI No. 375/O/2023), ada capaian 60 orang penerjemah dan juru bahasa/calon penerjemah dan juru bahasa terbina, sejumlah 1.235 pemelajar bahasa asing untuk misi perdamaian, serta 6 wilayah diseminasi dan 4 wilayah uji keterbacaan dan uji penggunaan Penjaring.

Tingkatkan literasi generasi muda

Demi menjaga bahasa Idnonesia, sebut Aminuddin, Badan Bahasa juga telah melaksanakan peningkatan literasi generasi muda yang berjumlah 14.829 orang (745 di DKI Jakarta dan 14.084 di provinsi lainnya) pada tahun 2023 di 34 provinsi.

Kegiatan di DKI Jakarta ditangani oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Sementara itu, kegiatan di 33 provinsi ditangani oleh UPT/balai dan kantor bahasa.

Baca juga: 10 Alasan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO 

Upaya bimbingan teknis pemberdayaan komunitas literasi telah dilakukan terhadap 923 komunitas (100 di DKI Jakarta dan 823 di 33 provinsi lainnya) dengan lokus pada tahun 2023 di 34 provinsi.

“Selain itu, target bahan penguatan literasi tahun 2023 yang berjumlah 100 bahan telah tercapai dengan perincian 80 buku cerita hasil sayembara serta 20 komik,” jelas dia.

Indeks kemahiran berbahasa Indonesia tahun 2023, sejumlah 88,07 persen mengalami kenaikan dari data tahun sebelumnya, yakni 81,02 persen.

Tim Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) telah melayani 252.110 peserta uji dari Januari-November 2023. Pada tahun ini tim UKBI telah meyusun 700 butir soal UKBI Adaptif Merdeka.

Sementara itu, pelayanan ahli bahasa dan pembinaan lembaga dalam Pengutamaan Bahasa Negara di lingkungan Badan Bahasa tercatat pada tahun ini sejumlah 650 layanan dengan 138 pelayanan ahli bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra serta 512 melalui balai/kantor bahasa.

Selain itu, terdata sejumlah 1.536 lembaga binaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam Pengutamaan Bahasa Negara.

Sebagai salah satu produk Badan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khususnya KBBI Daring, pada tahun 2023 telah menembus 200 juta pencarian.

Tepatnya pada 11 Maret 2023, pukul 10.20 WIB angka pencarian pada laman KBBI Daring di kbbi.kemdikbud.go.id menyentuh angka 200 juta.

Selain itu, dalam hal keilmuan, Badan Bahasa berhasil menerbitkan edisi spesial Lexicography: Journal of Asialex (terindeks Scopus) dengan tema “Indonesian Lexicography”.

Pada tahun ini pula, bersamaan dengan acara Seminar Leksikografi Indonesia, Badan Bahasa meluncurkan dua kamus bidang ilmu pertahanan, yaitu Kamus Strategi Pertahanan Udara dan Kamus Damai dan Resolusi Konflik.

Baca juga: Pakar UMS: Bahasa Indonesia Layak Jadi Bahasa Internasional

Selain itu, informasi etimologi, pelafalan dan penulisan yang sudah sesuai dengan kaidah terbaru, perbaikan definisi, dan aplikasi kompilasi kamus telah disempurnakan dalam peluncuran KBBI VI pada 28 Oktober 2023.

5 Manfaat Sekola

5 Manfaat Sekolah yang Penting Diketahui dari Berbagai Aspek

5 Manfaat Sekolah – Program wajib belajar 12 tahun sangat berdampak bagi tingkat pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program tersebut, manfaat sekolah kian di pahami sebagai upaya menciptakan generasi yang lebih unggul dan siap bersaing

Dikutip dari pengelolaan Sekolah Permasalahan dan Solusi oleh Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd. Tujuan utama dari penyedian sekolah yakni tersedia SDM yang terdidik dan berkualitas, untuk menghadapi persaingan-persaingan nya antara negara.

Manfaat Sekolah dari Segala Aspek

Manfaat sekola memiliki dampak yang luas utama nya bagi kehidupan. Pendidikan yang di ajarakan di sekolah akan membantu siswa dalam mempersiapkan keterampilan dan wawasan.

Berikut ini manfaat sekolah di tinjau dari segala aspek:

1. Memberikan Pengetahuan Umum.

Manusia secara hakikat pastinya membutuhkan Pengetahuan yang di gunakan untuk menjalankan kehidupannya. Melalui sekolah, seseorang akan mendapatkan banyak ilmu yang membantunya beradaptasi dengan lingkungan. Sehingga siswa akan menerima banyak hal mengenai pengetahuan umum, yang belum pernah di kenal sebelumnya. Termasuk mengenal hubungan yang baik dengan seluruh civitas Sekolah

2. Memberikan Keterampilan Dasar .

Mendapatkan keterampilan dasar, merupakan salah satu manfaat sekolah yang lazim diraskan oleh siswa. Keterampilan dasar seperti menulis, berhitung, dan berbicara akan sangat bermanfaat dalam interaksi dengan masyarakat sekitar.

5 Manfaat Sekola

 

Baca Juga :https://saminsambongrejo.com/5-manfaat-pendidikan/

3. Membentuk Pribadi Sosial.

Manfaat sekolah selanjutnya adalah membantu siswa dalam pembentukan pribadi sosial. Sebab, pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Oleh karna itu, sekolah ada untuk membentuk siswa sebagai individu yang bisa berinteraksi dan bergaul dengan sesamanya, tanpa hambatan.

4. Menyediakan Sumber Daya Manusia.

Selanjutnya, sekolah bermanfaat sebagai penyedia sumber daya manusia yang berkompeten. Ajaran yang diberikan berupa pengetahuan umum membuat siswa akan memiliki keahlian khusus yang siap bersaing dengan lainnya.

5. Alat Transformasi Kebudayaan.

Manfaat sekolah yang terakhir adalah menjadi alat untuk melakukan transformasi kebudayaan. Hal ini karena sekolah akan memberi perubahan di kehidupan masyarakat secara umum.

Pengetahuaan dan keterampilan yang di peroleh tersebut akan membantu setiap manusia untuk melakukan inovasi atau penemuan baru dalam perkembangan peradaban. Tak banyak orang tahu, jika manfaat sekolah sangatlah kompleks hingga dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di suatu negara. Oleh karena itu, marilah program pemerintahaan dalam menuntaskan kebodohaan dengan bersekolah. Semoga bermanfaat.

Begitu lah manfaat 5 Manfaat Sekolah , pendidikan sekolah adalah hal yang wajib kita lakukan, supaya kita tidak tertinggal manfaat nya dari pendidikan sekolah.

 

Sistem Pendidikan

Perbedaan Sistem Pendidikan Indonesia dan Sistem Pendidikan di Luar Negeri

Sistem Pendidikan adalah struktur organisasi dan proses pembelajaraan yang di rancang untuk menyediakan kesempatan bagi individu untuk memperoleh pengetahuaan, keterampilan, nilai nilai, dan sikap yang di perlukan untuk mengembangkan potensi pribadi dan sosial mereka.

Meliputi dari berbagai instansi seperti sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan lembaga pelatihan sosial. Sistem ini juga mencakup kurikulum, metode pengajaraan, serta kebijakan dan peraturan yang mengatur pembelajaran dan pengembangan siswa.

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan ilmu yang bermutu dan mempersiapkan generasi yang akan datang untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.

Perbedaan Kurikulum Sistem Pendidikan Indonesia dan Luar Negri

Kurikulum pendidikan berbeda beda di setiap negara tergantung pada kebijakan pemerintahan di negara tersebut. Dan kurikulum pendidikan inilah yang menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas pendidikan di suatu negara.

Kurukulum Pendidikan Indonesia

Kurikulum yang di pakai Indonesia saat ini adala kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka Belajar adalah kebijakaan baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang di perkenalkan oleh pemerintahan Indonesia pada tahun 2020, di bawah kepemimpinan Nadime Makarim. Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk memberikan fleksibilitas dan otonomi yang lebih besar bagi sekolah dan guru dalam merancang kurikulum dan metode pembelajaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, sekolah dan guru di berikan kebebasan untuk menentukan materi pembelajaraan, metode pembelajaraan, dan penilaian yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan dan kompetansi yang relevan dengan dunia kerja, seperti keterampilan digital, kewirausahaan, dan pemecah masalah.

Kurikulum Pendidikan Luar Negri

Kurikulum pendidikan di luar negri sangat beragam dan bervariasi tergantung pada negara, budaya, dan sistem pendidikan yang berlaku. Berikut ini adalah beberapa contoh kurikulum pendidikan luar negri :

1. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat terdiri dari dua jenis kurikulum, yaitu Common Core State Standards dan kurikulum yang di tentukan oleh masing masing negara bagian.

2. Jepang

Jepang menekankan pada pengembangan karakter dan moral, serta pengembangan keterampilan akademik dan non akademik. Sistem pendidikan di Jepang terdiri dari tiga jenjang, yaitu Sekolah dasar, Sekolah menengah pertama, dan Sekolah Menengah Atas.

Sistem Pendidikan

Baca Juga :  https://saminsambongrejo.com/mengenal-fungsi-lembaga-pendidikan/

3. Finlandia

Finlandia sendiri menekankan pada pengembangan kreativitas, inovasi, dan keterampilan sosial. Sistem pendidikan di Finlandia menetapkan guru sebagai pilar utama dalam pendidikan, dengan memberikan kebebasan dan otonomi yang lebih besar bagi guru dalam merancang kurikulum dan metode pembelajaran

Kerugian Kurikulum Dalam Negri

Kurikulum yang di kembangkan oleh pemerintahan dalam negri memang lebih mudah di terapkan dan lebih mudah di adaptasi. Namun Pendidikan dalam negri masih mempunyai beberapa kerugian di antaranya

  • Cenderung hanya memperkenalkan suatu perspektif budaya sehingga tidak mengeksplorisasi keanekaan ragam budaya
  • Tidak mempersiapkan siswa dengan baik untuk menghadapi tantangan global.
  • Kurang mengakomodasi perkembangan global dalam pendidikan, seperti teknologi dan inovasi baru

Keuntungan Kurikulum Dalam Negri

  • Lebih cocok dan relevan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan lokal
  • Dapat membantu memperkuat identitas nasional aja.
  • Lebih mudah di sesuaikan dengan kondisi lokal, seperti adat istiadat dan bahasa, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
  • Di dukung langsung oleh pemerintah dan lembaga pendidikan, sehingga lebih mudah di terapkan di dalam negri.

Keuntungan Kurikulum Luar Negri

  • Dapat memberikan pengalaman internasional dan menghadapi tantangan global.
  • Lebih mengeksplorasi keanekaan ragam budaya
  • Cenderung lebih terbuka terhadap teknologi dan inovasi baru

Kerugian Kurikulum Luar Negri

  • Tidak selalu sesuai dengan budaya dan lingkungan lokal, sehingga mungkin sulit di terima atau diimplementasikan.
  • Kurang nya dalam memperkuat Identitas nasional.
  • Biaya yang lebih mahal dalam mengembangkan dan mengimplementasi kan program luar negri
  • Kurang nya pengawasaan atau jaminan kualitas dari pemerintahan setempat, sehingga dapat terjadi inkonsistenisasi dalam kualitas pengajaran, dan adanya ke senjangan akses bagi siswa yang kurang mampu
Mengenal Lembaga Pendidikan

Mengenal Fungsi Lembaga Pendidikan

Mengenal Lembaga Pendidikan – Lembaga Pendidikan adalah tempat terjadinya proses pendidikan untuk mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan potensi diri hingga mengasah keterampilan. Diharapkan melalui proses pendidikan tersebut, peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan budaya, baik itu nilai maupun norma.

Proses pendidikan ini juga dapat terjadi melalui interaksi sosial dan pengaruh lingkungan, terutama keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Jenis Lembaga Pendidikan 

Fungsi Lembaga Pendidikan

Berdasarkan teori Horton dan Hunt (1962), fungsi lembaga pendidikan itu di bagi menjadi dua, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Simak yuk penjelasannya :

Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan

Fungsi manifes dapat di sebut sebagai fungsi primer atau utama dari lembaga pendidikan. Jadi, fungsi ini terlihat jelas. Artinya, ketika kita melihat lembaga pendidikan secara fisik maka akan langsung terpikirkan tentang fungsi lembaga pendidikan.

Di Sekolah, misalnya, sangat jelas menimba ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter, untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi lingkungan kerja dan sosial di masa depan.

Berikut Contoh Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan :

1. Mempersiapkan masyarakat untuk mencari nafkah dan bekerja

2. Mengerjakan dan melestarikan budaya, nilai, dan norma

3. Mengembangkan bakat, potensi, dan keterampilan

4. Menanamkan keterampilan peserta didik agar bisa berpartisipasi dalam demokrasi dengan baik (Misal melalui pemilihan OSIS)

5. Adaptasi di lingkungan sosial (beragam murid)

6. Lalu, gimana dengan fungsi laten lembaga pendidikan?

Fungsi Laten Lembaga Pendidikan

Berbeda dengan fungsi manifes, fungsi laten biasanya tidak di sadari oleh masyarakat. Maka dari itu, fungsi ini bisa di sebut sebagai fungsi sekunder lembaga pendidikan.

Mengenal Lembaga Pendidikan

Baca Juga : https://saminsambongrejo.com/manfaat-pendidikan-sekolah-dasar/

Contoh Fungsi Laten Lembaga Pendidikan :

1. Mengurangi pengendalian orang tua

2. Mempertahankan kelas sosial

3. Memperpanjang masa remaja

4. Ada sarana dalam berpikir kritis

5. Sobat Zenius, tanpa kita sadari, sekola maupun lembaga pendidikan lainnya mengurangi pengendalian orang tua.

Ketika siswa berada di sekolah, maka peran orang tua sebagai pengendali dan pengawas berada di tangan guru. Selain itu, lembaga pendidikan juga mempertahankan kelas sosial. Di Sekolah, Peserta didik belajar soal perbedaan status di masyarakat.

Selanjutnya, lembaga pendidikan juga memperpanjang masa remaja dan menunda masa dewasa. Karena ketika masih Sekolah, peserta didik biasanya fokus belajar tanpa mengurusi hal hal dewasa seperti bekerja dan menikah.

Contoh Lembaga Pendidikan Formal

Seperti yang udah pernah di sebutkan di artikel “Lembaga Sosial” – Materi Sosiologi kelas 11″, berikut ini beberapa contoh lembaga pendidikan formal.

1. Kelompok Bermain (KB)

2. Taman Kanak-kanak (TK)

3. Sekolah Dasar (SD)

4. Sekola Mengengah Pertama (SMP)

5. Sekolah Menengah Atas (SMA)

6. Sekola Menengah Kejuruan (SMK)

7. Madrasah Aliyah (MA)

8. Universitas, institute, poliklinik

Contoh Lembaga Pendidikan Nonformal

1. Lembaga belajar daring seperti Zenius, Ruang guru, Quipper dan sebagainya

2. Kursus bahasa, musik, dan keterampilan lainnya

3. Contoh lembaga pendidikan Informal

4. Keluarga (Orang tua)

5. Lingkungan (tetangga dan masyarakat)

Begitu kira kira Mengenal Lembaga Pendidikan supaya untuk meningkat kan value kita, sehingga kita bisa menghargai orang.

Masalah Pendidikan Di Indonesia

Masalah Pendidikan Di Indonesia Yang Sering Terjadi

Masalah Pendidikan Di Indonesia – Di Indonesia, masih ada beberapa masalah yang umum terjadi dan menjadi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan akses.

Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan demi kemajuan suatu bangsa, pendidikan bukan sekadar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang akan menjadi penerus suatu bangsa, tapi juga harus menjadi ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan suatu transformasi yang nyata.

Indonesia adalah negara kepulauan berbentuk Republik dengan jumlah Penduduk mencapai 275,36 juta jiwa. Saat ini pendidikan di indonesia di atur dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu Formal,Non formal, dan Informal.

Dalam suatu sistem tentunya akan selalu saja ada kelebihan serta kekurangan, tetapi kinerja pada sistem akan menghasilkan kualitasnya seperti apa, jika dijalankan dengan baik tentunya akan banyak sekali hal positif dan hasil yang baik.

Berikut ini adalah beberapa contoh masalah pendidikan yang umum terjadi di Indonesia:

1. Akses terbatas

Masih banyak anak Indonesia yang menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan, tertutama di daerah terpencil, pedalaman, atau komunitas miskin. Jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan sekola, kurangnya sarana transportasi, dan minimnya infrastruktur pendikanan di daerah-daerah tersebut menjadi hambatan bagi akses yang merata.

2. Ketimpangan

Ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok sosial ekonomi , masih menjadi malasah serius di Indonesia. Fasilitas dan kualitas di perkotaan umum nya lebih baik di pedesaan. Anak-anak dari keluarga miskin sering mengalami ke sulitan pendidikan berkualitas tinggi.

Masalah Pendidikan Di Indonesia

Baca Juga :  https://saminsambongrejo.com/manfaat-dari-pendidikan-bagi-individu-dan-masyarakat/

3. Kualitas Guru dan Tenaga Pendidik

Tantangan terkait kualitas guru dan tenaga pendidik di Indonesia masih ada. Kurangnya pelatihan yang memadai, keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang pendidikan, serta tingkat rotasi yang tinggi di beberapa daerah mengambat konsistensi dan kualitas pengajar.

4. Kurikulum Yang Tidak Relevan

Beberapa pihak berpendapat bahwa kurikulum di Indonesia masih kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan global. Terlalu banyak muatan teori dan kurangnya pemberdayaan keterampilan praktis dapat menghambat siswa dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dan aplikatif.

5. Kualitas Fasiilitas dan Infrastruktur

Banyak sekolah di Indonesia masih menghadpi masalah terkait fasilitas dan infrastuktur yang tidak memadai. Hal ini termasuk keterbatasaan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, akses, internet yang terbatas, dan sanitasi yang buruk. Kekurangan ini dapat mempengaruhi pengalaman belajar siswa dan kualitas yang di berikan.