Sistem Pendidikan Australia Dan Strukturnya

Sistem Pendidikan Australia memiliki peranan yang besar dalam menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Sebagai negara maju, Australia juga merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik.

Skema pendidikan di Australia sangat beragam dan mencakup berbagai jenis institusi pendidikan, termasuk sekolah dasar dan menengah, universitas, institusi pendidikan profesional, serta lembaga pelatihan dan pendidikan tinggi lainnya.

Selain itu, pendidikan di Australia juga memiliki fokus pada pengembangan keterampilan sosial, kemampuan berbicara di depan umum, dan keterampilan praktis. Kurikulum di sekolah-sekolah Australia juga sering mencakup pendidikan tentang pentingnya lingkungan dan budaya yang beragam.

Kemudian juga banyak program pendidikan di Australia menekankan pada pengembangan keterampilan interpersonal, seperti kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan. Negeri kangguru ini juga termasuk salah satu dari 10 negara terbaik untuk melanjutkan pendidikan berdasarkan US News & World Report. Tidak heran jika banyak sekali pelajar dari Indonesia yang tertarik untuk melanjutkan studi di negara tersebut.

Nah, kali ini SUN Education akan mengajak kamu untuk membandingkan sistem pendidikan di Australia dengan Indonesia. Hal ini mungkin akan memberikan gambaran bagi kamu yang masih galau dan ragu untuk melanjutkan kuliah ke Australia.

Struktur Pendidikan Formal

Sistem pendidikan di Australia mencakup pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Setiap negara bagian di Australia memiliki tanggung jawab untuk mengatur bagaimana kegiatan pendidikan berjalan di wilayahnya sendiri. Tetapi secara umum, sistem pendidikan di seluruh Australia relatif serupa dalam struktur dan tujuannya.

Pendidikan sekolah di Australia di mulai dari taman kanak-kanak atau preschool yang di lanjutkan dengan sekolah dasar hingga Year 6 atau 7. Setelah itu, pendidikan berlanjut ke sekolah menengah selama 3 sampai 4 tahun, mulai dari Year 7 atau 8 hingga Year 10.

Pelajar akan melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas untuk Year 11 dan Year 12. Perlu di ketahui, Australia tidak mengenal sistem akselerasi.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, siswa dapat memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas, atau memilih untuk mengambil jalur pendidikan teknis dan vokasional melalui TAFE (Technical and Further Education) atau lembaga pendidikan teknis swasta.

baccarat online

Hal ini sedikit berbeda dengan struktur pendidikan formal di Indonesia yang memiliki durasi normal yang tetap, kecuali untuk kelas akselerasi.

Sekolah dasar di Indonesia adalah 6 tahun, sekolah menengah pertama selama 3 tahun, dan sekolah menengah atas selama 3 tahun. Sehingga orang yang masuk sekolah di tahun yang sama, akan lulus secara bersamaan pula.

Sementara untuk pendidikan tinggi, Australia tidak begitu berbeda dengan di Indonesia yaitu termasuk universitas serta pendidikan dan pelatihan kejuruan (VET).

Australia memiliki pilihan level di bawah universitas yaitu sekolah vokasi yang berorientasi pada praktik dan college yang kreditnya dapat kamu gunakan untuk menyambung program gelar di universitas.

Sistem pendidikan di australia ini kurang lebih sama dengan di Indonesia di mana banyak terdapat akademi-akademi vokasi atau politeknik.

BACA JUGA: 11 Universitas Terbaik Di Australia 2024 Versi QS Rankings

Pilihan Pendidikan Tinggi

Sistem Pendidikan tinggi di Australia terdiri dari universitas dan juga sekolah kejuruan, baik yang di kelola oleh pemerintah maupun swasta. Negara ini memiliki 42 universitas yang 37 di antaranya adalah universitas negeri, 3 universitas swasta dan 2 universitas swasta internasional.

Perguruan tinggi dan universitas di Australia menawarkan program sarjana dan pascasarjana dalam berbagai bidang studi. Perguruan tinggi di Australia di kelola oleh pemerintah, sementara universitas diatur oleh badan independen.

Terdapat beberapa institusi dengan nama besar dan merupakan universitas top dunia seperti Universitas Monash, Universitas Melbourne, Universitas Sydney, dan Universitas Queensland. Sistem pendidikan tinggi di Australia sudah di akui secara internasional sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Sementara untuk pendidikan vokasional umumnya di sediakan oleh institusi pendidikan technical and further education (TAFE) yang di kelola oleh pemerintah.

Program yang tersedia umumnya merupakan program studi berdurasi singkat yang nantinya akan mendapatkan sertifikat gelar seperti Certificate I-IV dan Diploma. Selain TAFE, ada banyak institusi swasta lainnya yang juga menyediakan berbagai program kejuruan.

Sistem pendidikan Australia memiliki kualifikasi khusus yaitu Australian Qualifications Framework (AQF) yang mengatur pendidikan tinggi di negaranya. Tujuannya adalah untuk mengintegrasi semua tingkat pendidikan dalam kualifikasi tunggal, mulai dari sertifikat, hingga gelar doktor.

Meski demikian, AQF saat ini lebih berfokus pada pendidikan vokasional, karena sebagian universitas di negara tersebut dapat mengatur program pendidikan mereka sendiri.

Untuk penjeleasan lebih lengkap mengenai TAFE, VET dan AQF simak yang ada di bawah ini.

BACA JUGA: Rekomendasi 4 Student Accomodation di Australia yang Dekat Universitas Terbaiknya

Vocational Education and Training (VET)

Vocational Education and Training (VET) adalah sistem pendidikan di Australia yang memberikan pelatihan praktis dan keterampilan langsung yang terkait dengan pekerjaan tertentu.

VET bertujuan untuk memberikan keterampilan yang di perlukan untuk bekerja dalam industri tertentu atau mempersiapkan siswa untuk studi lanjutan.

Sistem VET di Australia di selenggarakan oleh berbagai lembaga, termasuk lembaga pendidikan swasta dan negeri, seperti TAFE (Technical and Further Education) dan sekolah-sekolah swasta yang menyediakan pelatihan keterampilan.

Sistem pendidikaan di australia ini mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk perawatan kesehatan, teknologi informasi, konstruksi, keuangan, pariwisata, dan banyak lagi. Program Pendidikan VET di Australia umumnya disusun dalam bentuk kualifikasi.

Kualifikasi Vocational Education and Training dikelompokkan menjadi tiga tingkat, yaitu:

  1. Certificate I-IV: kualifikasi ini memberikan pelatihan dasar dan keterampilan praktis untuk bekerja dalam pekerjaan yang memerlukan tingkat keterampilan rendah hingga menengah.
  2. Diploma: kualifikasi ini memberikan pelatihan keterampilan yang lebih spesifik dan mendalam. Diploma dapat membantu siswa memasuki industri yang memerlukan tingkat keterampilan yang lebih tinggi.
  3. Advanced Diploma: kualifikasi ini memberikan pelatihan keterampilan yang tinggi dan kompleks, mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam industri yang sangat spesifik.

Sistem Pendidikan VET di Australia memungkinkan siswa untuk memperoleh keterampilan yang relevan dan berguna untuk memasuki pasar kerja dengan cepat. Siswa juga dapat memilih untuk melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi atau universitas setelah menyelesaikan program VET.

BACA JUGA: Ini Panduan Terbaru Syarat Kuliah di Australia

Australian Qualifications Framework (AQF)

Australian Qualifications Framework (AQF) adalah kerangka kerja nasional yang menyediakan struktur standar untuk kualifikasi sistem pendidikan di Australia beserta pelatihannya.

Kerangka kerja sistem pendidikan ini di ciptakan langsung oleh pemerintah Australia untuk memastikan kualitas dan konsistensi standar untuk kualifikasi pendidikan dan pelatihan yang di tawarkan oleh berbagai lembaga pendidikan di seluruh negeri.

Australian Qualifications Framework mencakup semua jenis kualifikasi pendidikan dan pelatihan di negeri kangguru ini, termasuk kualifikasi sekolah menengah, pendidikan tinggi, dan pelatihan kerja.

AQF juga menetapkan level kualifikasi yang berbeda, dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi, untuk memudahkan perbandingan kualifikasi antar sektor dan jenjang pendidikan.

Dalam praktiknya, AQF di gunakan sebagai panduan bagi lembaga pendidikan untuk merancang sistem program studi, menentukan tingkat kualifikasi yang harus di capai oleh siswa, dan memberikan sertifikasi bagi siswa yang telah menyelesaikan kualifikasi tertentu.

AQF juga memudahkan pembandingan kualifikasi antar lembaga pendidikan di seluruh Australia, sehingga memungkinkan siswa untuk memilih sistem studi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan karir mereka.

BACA JUGA: Biaya Kuliah Di Australia Dalam Rupiah Jenjang Pendidikan D3, S1, S2

Technical and Further Education (TAFE)

Technical and Further Education (TAFE) adalah jaringan institusi pada sistem pendidikan di Australia yang menawarkan berbagai program pelatihan dan pendidikan di tingkat lanjutan.

TAFE menyediakan program pelatihan vokasional dan teknis, program gelar sarjana, dan program pendidikan lanjutan yang di rancang untuk membantu siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang di butuhkan untuk memulai karir yang sukses.

TAFE di dirikan di Australia pada tahun 1974 untuk memfasilitasi pendidikan dan pelatihan teknis yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Saat ini, TAFE terdiri dari sejumlah institusi pendidikan negeri di seluruh Australia, yang menawarkan berbagai program pelatihan dan pendidikan di berbagai bidang, seperti teknologi, kesehatan, bisnis, dan seni.

Program TAFE biasanya di desain sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan industri lokal, sehingga memberikan siswa pelatihan keterampilan yang relevan dan berguna di dunia kerja.

Selain itu, program-program TAFE juga di rancang untuk memfasilitasi akses siswa ke program-program gelar di universitas, sehingga membantu siswa untuk membangun karir yang sukses di masa depan.

Sistem pendidikan di Australia ini adalah salah satu yang terbesar dan paling kompleks di dunia, dan menyediakan berbagai kesempatan pendidikan dan pelatihan untuk siswa dari berbagai latar belakang.

Dalam beberapa tahun terakhir, TAFE juga telah memperluas jangkauannya untuk mencakup program-program pelatihan online, sehingga memberikan fleksibilitas lebih besar bagi siswa yang memilih untuk belajar jarak jauh.

BACA JUGA: Rekomendasi Jurusan Kuliah di Australia bagi Mahasiswa Internasional

Tahun Akademik

Satu tahun akademik di Indonesia umumnya terbagi menjadi dua semester. Untuk pendidikan di tingkat sekolah, awal tahun akademik umumnya adalah pada pertengahan tahun, yaitu pada bulan Juli.

Hal ini berlaku sama, baik untuk sekolah negeri maupun sekolah swasta. Sementara tahun ajaran baru untuk universitas umumnya juga di mulai sekitar bulan Juli atau Agustus, namun dengan tanggal yang mungkin berbeda di setiap institusinya.

Australia memiliki sistem pendidikan yang sedikit berbeda antara tingkat sekolah dan sekolah tinggi. Awal tahun ajaran barunya adalah akhir Januari atau Februari setiap tahun, di mana satu tahun ajaran terbagi menjadi 4 Term untuk pendidikan dasar dan menengah.

Sementara untuk universitas biasanya tahun ajaran terbagi menjadi dua semester atau tiga semester yang dimulai pada Februari, Juni, atau November.

Jika kamu belum berhasil mendaftar di universitas yang kamu inginkan di Indonesia, maka kamu harus menunggu tahun depan untuk mendaftar kembali. Sementara di Australia, kamu hanya harus menunggu masa pendaftaran untuk intake selanjutnya.

Jarak antar intake umumnya hanya beberapa bulan saja, sehingga kamu tidak perlu menunggu satu tahun penuh untuk mendaftar kembali.

BACA JUGA: Alasan Kuliah IT di Australia dan Pilihan Kampusnya

Kurikulum

Pendidikan di Indonesia memiliki kurikulum yang cukup padat, di mana kita harus mempelajari banyak mata pelajaran sejak kelas 1 sekolah dasar. Bahkan di tingkat SMA pun, meskipun telah memilih jurusan IPA atau IPS kita tetap memiliki banyak mata pelajaran setiap semesternya. Sebagian besar di antaranya adalah mata pelajaran yang tidak begitu berhubungan dengan karir di masa depan.

Sementara sistem pendidikan di Australia, siswa SMA hanya memiliki sekitar 6-7 mata pelajaran setiap semesternya. Pelajar harus mengambil mata pelajaran yang sesuai dengan rencana pendidikan setelah kelulusan.

Bahkan setiap mata pelajaran juga memungkin pelajar untuk memilih berdasarkan tingkat kesulitan tertentu, sehingga dapat sesuai dengan syarat masuk universitas atau sekolah vokasional.

Di tingkat pendidikan tinggi pun, pendidikan Australia memiliki metode yang lebih dekat dan sesuai dengan kebutuhan industri. Banyak sistem program yang sudah sekaligus dalam satu paket dengan pengalaman langsung di industri, sehingga pembelajaran tidak hanya sebatas teori.

Manfaat dari sistem pembelajaran demikian adalah siswa tidak canggung lagi dalam menghadapi transisi dari dunia perkuliahan ke dunia industri.

Reputasi Gelar Akademis

Kualitas sistem pendidikan di Australia memang sudah diakui secara luas di dunia internasional. Tidak heran jika lulusan Australia memiliki reputasi akademis yang baik di mata industri global.

Di Indonesia sendiri, setelah lulus dan melamar pekerjaan, kemungkinan kamu memenuhi kriteria lebih besar daripada lulusan universitas dalam negeri. Apalagi jika kamu berencana untuk meniti karir di perusahaan multinasional yang mengutamakan reputasi universitas.

Hal ini karena sebagai lulusan universitas Australia, kamu dianggap memiliki kualitas sebagai individu yang sudah terbiasa berada di lingkungan internasional.

Apalagi dengan kurikulum yang dekat dengan kebutuhan industri, tentunya akan lebih mudah bagimu untuk beradaptasi dengan dunia kerja. Kualitas inilah yang meningkatkan kesempatanmu untuk dipertimbangkan sebagai kandidat yang tepat untuk mengisi posisi tertentu.

Perusahaan multinasional tentunya lebih menyukai kandidat yang memiliki reputasi gelar akademik, fasih berbahasa Inggris, serta tidak awam dengan pergaulan internasional.

Semua kualitas ini tentunya akan kamu dapatkan jika kamu merupakan lulusan universitas di Australia. Sementara jika kamu lulusan dalam negeri, akan susah menembus perusahaan multinasional karena sering dianggap tidak familiar dengan lingkungan yang beragam.

Tertarik untuk Lanjut Studi ke Australia?

Nah, demikianlah beberapa perbedaan sistem pendidikan di Australia dengan Indonesia. Semoga dapat kamu jadikan bahan pertimbangan untuk memantapkan rencana studimu ke Australia, ya!

Kamu juga dapat berdiskusi dengan konsultan pendidikan dari SUN Education untuk merencanakan studimu ke negeri kanguru ini, lho!

Mengenal Lembaga Pendidikan

Mengenal Fungsi Lembaga Pendidikan

Mengenal Lembaga Pendidikan – Lembaga Pendidikan adalah tempat terjadinya proses pendidikan untuk mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan potensi diri hingga mengasah keterampilan. Diharapkan melalui proses pendidikan tersebut, peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan budaya, baik itu nilai maupun norma.

Proses pendidikan ini juga dapat terjadi melalui interaksi sosial dan pengaruh lingkungan, terutama keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Jenis Lembaga Pendidikan 

Fungsi Lembaga Pendidikan

Berdasarkan teori Horton dan Hunt (1962), fungsi lembaga pendidikan itu di bagi menjadi dua, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Simak yuk penjelasannya :

Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan

Fungsi manifes dapat di sebut sebagai fungsi primer atau utama dari lembaga pendidikan. Jadi, fungsi ini terlihat jelas. Artinya, ketika kita melihat lembaga pendidikan secara fisik maka akan langsung terpikirkan tentang fungsi lembaga pendidikan.

Di Sekolah, misalnya, sangat jelas menimba ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter, untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi lingkungan kerja dan sosial di masa depan.

Berikut Contoh Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan :

1. Mempersiapkan masyarakat untuk mencari nafkah dan bekerja

2. Mengerjakan dan melestarikan budaya, nilai, dan norma

3. Mengembangkan bakat, potensi, dan keterampilan

4. Menanamkan keterampilan peserta didik agar bisa berpartisipasi dalam demokrasi dengan baik (Misal melalui pemilihan OSIS)

5. Adaptasi di lingkungan sosial (beragam murid)

6. Lalu, gimana dengan fungsi laten lembaga pendidikan?

Fungsi Laten Lembaga Pendidikan

Berbeda dengan fungsi manifes, fungsi laten biasanya tidak di sadari oleh masyarakat. Maka dari itu, fungsi ini bisa di sebut sebagai fungsi sekunder lembaga pendidikan.

Mengenal Lembaga Pendidikan

Baca Juga : https://saminsambongrejo.com/manfaat-pendidikan-sekolah-dasar/

Contoh Fungsi Laten Lembaga Pendidikan :

1. Mengurangi pengendalian orang tua

2. Mempertahankan kelas sosial

3. Memperpanjang masa remaja

4. Ada sarana dalam berpikir kritis

5. Sobat Zenius, tanpa kita sadari, sekola maupun lembaga pendidikan lainnya mengurangi pengendalian orang tua.

Ketika siswa berada di sekolah, maka peran orang tua sebagai pengendali dan pengawas berada di tangan guru. Selain itu, lembaga pendidikan juga mempertahankan kelas sosial. Di Sekolah, Peserta didik belajar soal perbedaan status di masyarakat.

Selanjutnya, lembaga pendidikan juga memperpanjang masa remaja dan menunda masa dewasa. Karena ketika masih Sekolah, peserta didik biasanya fokus belajar tanpa mengurusi hal hal dewasa seperti bekerja dan menikah.

Contoh Lembaga Pendidikan Formal

Seperti yang udah pernah di sebutkan di artikel “Lembaga Sosial” – Materi Sosiologi kelas 11″, berikut ini beberapa contoh lembaga pendidikan formal.

1. Kelompok Bermain (KB)

2. Taman Kanak-kanak (TK)

3. Sekolah Dasar (SD)

4. Sekola Mengengah Pertama (SMP)

5. Sekolah Menengah Atas (SMA)

6. Sekola Menengah Kejuruan (SMK)

7. Madrasah Aliyah (MA)

8. Universitas, institute, poliklinik

Contoh Lembaga Pendidikan Nonformal

1. Lembaga belajar daring seperti Zenius, Ruang guru, Quipper dan sebagainya

2. Kursus bahasa, musik, dan keterampilan lainnya

3. Contoh lembaga pendidikan Informal

4. Keluarga (Orang tua)

5. Lingkungan (tetangga dan masyarakat)

Begitu kira kira Mengenal Lembaga Pendidikan supaya untuk meningkat kan value kita, sehingga kita bisa menghargai orang.

Mengenal Apa itu Formal

Mengenal Apa Itu Formal, Informal dan Non Formal

Mengenal Apa Itu Formal, Informal dan Non Formal– Sistem Pendidikan Indonesia, mengenal isitilah formal, non formal dan informal. Ketiganya di atur dalam UU Sisdiknas Tahun 2003.

Pendidikan formal, non formal dan informal memiliki bentuk, pengertian yang berbeda. Lalu apa itu pendidikan fomal, non formal, dan informal? Apa perbedaan dari tiga jenis pendidikan tersebut.

Meski memiliki pengertian yang berbeda, ketika jalur pendidikan ini sebenernya saling melengkapi dan memiliki tujuan utama yang sama.

Sebab, pendidikan informal, formal, dan non fomal adalah 3 jalur pendidikan yang di tempuh oleh setiap oranng berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dalam UUD 45, pendidikan di Indonesia wajib berakar pada nilai nilai agama dan kebudayaan nasional, namun tetep tanggap terhadap perubahan zaman. Sehingga , ketiga jenis pendidikan di atas merupakan wujud pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan Formal

Dilansir dari UU Sisdiknas Tahun 2003, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang di buat buat secara sistematis, terstruktur, dan berjenjang.

Penididikan formal merujuk pada sekola yang terkait legalitas formal dan memiliki sejumlah persyarataan yang cukup ketat

Berdasarkan jenjang atau tingkat pendidikan formal terbagi menjadi tiga, yaitu:

Pendidikan Dasar

  • Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau yang sederajat.
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan yang sederajat
  • Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

Pendidikan Tinggi

  • Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang di selengarakan perguruan tinggi. Jenjang yang di atur oleh pendidikan tinggi adalah program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.

Non Formal

Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat di laksanakan secara struktur dan berjenjang.

Pendidikan non formal paling banyak di temui pada pendidikan anak usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al-Quran, yang banyak terdapat Masjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua Gereja.

Selain Itu, ada juga berbagai kursus. Di antaranya kursus memasak, musik, bimbingan belajar dan sebagainya.

Baca Juga : https://saminsambongrejo.com/apasih-tujuan-pendidikan-di-indonesia/

Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang di lakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

Hasil pendidikan Informal di akui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional

Ciri ciri formal, non formal. dan informal

Setiap jenis pendidikan memiliki ciri ciri yang berbeda.  Karena peserta didiknya yang berbeda, tujuan yang berbeda, sasaran yang berbeda, berikut rinciannya :

Ciri-ciri pendidikan formal

  • Pendidikan formal adalah jalur yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi
  • Pendidikan formal, bisa di selenggarakan oleh pemerintah (dalam hal ini sekolah atau insitusi negri) maupun swasta, atau yang di kelola yayasan
  • Peroses pembayarannya menggunakan kurikukum formal
  • Memiliki persyarataan khusus untuk menjadi peserta didik.
  • Tempat belajar berada di gedung sekolah atau perguruan tinggi

Ciri Ciri pendidikan Non Formal

  • Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat di laksanakan secara struktur dan berjenjang.
  • Pembelajaran bisa di lakukan di luar kelas atau gedung sekola
  • Pendidikan informal, bisa di selenggarakan oleh pemerintah apapun swasta
  • Persyarataan peserta didik bisa terbatas, atau tidak ada persyaratan khusus
  • Pendidikan berlangsung singkat, ada ujian, bersifat praktis dan khsusus.

Ciri Ciri pendidikan Informal

  • Pembelajaraan bisa di mana saja
  • Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
  • Tidak ada persyarataan khusus ataupun umum bagi peserta didik. Tidak ada batasan usia dan waktu
  • Proses belajar mengajar bisa berlangusung secara tidak sengaja